Memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, memang terkadang menjadi pekerjaan yang cukup menantang, apalagi bagi pelaku bisnis UKM. Pasalnya, pebisnis pemula seringkali terlalu bersemangat bekerja keras, menjalankan bisnis, dan menginvestasikan kembali keuntungan tanpa memperhatikan keuangan pribadi.
Padahal, melakukan pemisahan antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis adalah salah satu aturan pertama yang harus Anda lakukan dalam berwirausaha yang sukses. Ini akan membantu pengusaha untuk melacak keuangan dan menghindari penggunaan dana pribadi untuk pengeluaran bisnis.
Jika Anda belum melakukannya, tidak perlu khawatir. Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda mengatur keuangan pribadi dengan keuangan bisnis dengan lebih mudah.
Membuat akun keuangan secara terpisah
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis adalah dengan membuat akun keuangan secara terpisah. Misalnya membuat akun rekening bank untuk akun pribadi dan bisnis, atau membuat pos-pos keuangan secara khusus untuk membagi uang.
Anda harus memisahkan mana uang yang diperuntukkan untuk bisnis dan uang yang dihabiskan untuk kebutuhan pribadi. Ini semua harus disimpan dengan aman. Memiliki akun keuangan terpisah ini dapat memudahkan melacak keuangan bisnis dan pendapatan dari bisnis Anda.
Selain itu, akun terpisah juga dapat melindungi keuangan, terlebih saat berurusan dengan pajak atau ketika bisnis tidak berjalan baik sesuai yang direncanakan. Yah, ini akan memberi batas, antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis.
Beri diri Anda gaji
Dalam merencanakan keuangan, Anda mungkin pernah mendengar istilah ‘bayar diri sendiri terlebih dahulu!’ atau “Pay myself first!”. Yah, ini adalah pilar keuangan yang dianggap aturan emas untuk merencanakan keuangan yang berhasil.
Pernahkah Anda berpikir untuk memberi gaji diri sendiri dari bisnis Anda?
Sepertinya Anda harus mempertimbangkan mulai sekarang. Pada dasarnya, konsep ini adalah cara menyisihkan sejumlah penghasilan untuk keperluan pribadi Anda. Tidak bisa dipungkiri, sebagai pemiliki usaha, Anda juga memiliki kebutuhan pribadi yang harus ditunjang dari segi finansial. Bagaimana pun, Anda juga bekerja untuk mengembangkan bisnis Anda.
Pendapatan dan keuntungan bukanlah hal yang sama. Dalam bisnis, Anda memiliki kewajiban untuk menggaji karyawan, membayar pajak usaha, dan lain-lain. Sementara sebagai pribadi, Anda juga membutuhkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari, sewa, makanan, hipotek, kartu kredit, tabngan amsa depan, dan kebutuhan hidup lainnya.
Jangan melihat seberapa angka yang Anda hasilkan saat ini. Sebagai pelaku usaha UMKM atau fase start up, keuntungan mungkin belum terlalu besar. Tapi usahakan untuk memberi gaji diri sendiri, meski kecil tetapi tetap.
Memberi gaji untuk diri sedniri dari bisnis, tak hanya memberi manfaat secara pribadi, tetapi juga eksistensi bisnis. Dengan menerapkan cara ini, bisnis Anda juga akan dipandang sebagai bisnis yang memiliki komitmen dan professional.
Mencari bantuan profesional
Mengatur keuangan memang bisa menjadi hal yang rumit bagi beberapa orang. Jika Anda kesulitan mengatur keuangan pribadi dan bisnis, tidak ada salahnya berinvestasi pada sumber daya yang membantu keuangan Anda.
Misalnya berinvestasi pada perangkat lunak akuntansi atau mencari bantuan professional keuangan untuk membantu melacak keuangan Anda. Ini akan membantu membukukan laporan keuangan Anda secara rinci, spesifik serta membangun sistem keuangan sesuai dengan kondisi Anda dan bisnis saat ini.
Memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis dapat mengurangi peluang Anda melakukan kesalahan yang merugikan. Yuk, kelola keuangan pribadi dan bisnis dengan lebih baik mulai sekarang!
You Run Your Business,
We’ll do your Bookkeeping
#UMKMNAIKKELAS #jasapembukuan #jasaaccounting #jasaakuntansi #jasapajak #jasaperpajakan #jasakonsultasiperpajakan #konsultasiperpajakan #konsultanpajak #financialadvisor #financialreport #accountingservices #taxservices #pembukuanukm #ukm #bisnisukm